Anything About "Esai Pribadi"

Esai Pribadi



What is Esai Pribadi?

Esai pribadi is an essay based on the writers, so the content mostly contain writers' opinion, attitude, and experience directly.

Generic Structure of Esai Pribadi

1. Pendahuluan (Introduction)
Secara umum, pendahuluan di dalam essay ini berisi latar belakang dan juga pendapat pribadi dari penulis. Adapun untuk isinya sendiri adalah membahas topik atau tema yang hendak dibahas. 

2. Isi/Pembahasan (Main Body)
Sesuai namanya, pada bagian ini penulis akan menyampaikan inti topik lengkap dengan penilaian atau pandangan pribadinya. Penulis kemudian akan menyampaikan pandangannya dengan detail namun tetap terstruktur. Yakni tetap runtut atau urut dan juga secara kronologis, sehingga pandangannya bisa dipahami dan dimengerti oleh para pembaca. Melalui bagian isi ini pula penulis bisa menjelaskan apapun sedetail mungkin sesuai keinginannya.

3. Penutup/Kesimpulan (Conclusion)
Bagian akhir atau penutup dari essay adalah kesimpulan yang juga sering disebut sebagai bagian penutup. Pada bagian ini penulis akan menyampaikan rangkuman dan juga ringkasan dari apa yang disampaikan di bagian sebelumnya. Yakni pendahuluan dan juga isi atau pembahasan yang dijelaskan diatas. 

The Example of Esai Pribadi


Kegagalan Bukan Hal yang Buruk

by: Fida Nashifah

Kegagalan adalah salah satu hal yang mungkin banyak dihindari oleh umat manusia. Kebanyakan orang menganggap kegagalan itu seperti sebuah aib besar yang harus ditutupi, dan selalu berharap bahwa kejadian tersebut tidak pernah terjadi. Sama seperti mereka, dulu saya juga berpikir dengan cara seperti itu, ketika sedang menghadapi kenyataan pahit bahwa saya sedang berada di masa-masa setelah terjadi kegagalan pada hidup saya.

Pengalaman saya mengenai kegagalan, terjadi di kelas 8 semester 1 kemarin. Kira-kira sudah hampir setahun melewati pengalaman itu terjadi. Pada saat itu, saya, dan semua manusia di bumi ini sedang dihadapkan dengan yang namanya virus corona. Yang mengakibatkan saya dan teman-teman saya belajar di rumah, melalui daring / jejaring online. Layaknya anak remaja yang sedang memasuki masa pubertas, saat itu saya sedang mencari hal-hal baru untuk dieksplor, dengan tanda kutip selama hal tersebut membawa dampak baik.

Saat itu, hal yang saya eksplor adalah tentang dunia korean pop, atau yang lebih sering disebut dengan nama kpop. Bagi saya yang sedang dalam tahun pertama pubertas, dunia kpop adalah dunia yang mengasyikkan dan seru. Kita bisa bertemu banyak orang yang menyukai idol yang sama, membagi pengalaman-pengalaman tentang fangirling, dan membicarakan hl-hal mengenai idol tersebut. Hingga suatu saat, saya menyadari bahwa saya harus memprioritaskan satu hal, antara kpop atau belajar. Dan tanpa saya sadari, saya lebih memilih untuk memprioritaskan kpop.

Tidak terlalu mengacuhkan pelajaran, tidak berusaha melakukan tugas sebaik mungkin, enak-enakan bermain handphone yang terdapat segala macam tetek bengek mengenai dunia kpop, adalah hal sehari-hari yang saya lakukan pada saat itu. Bahkan, tak jarang ketika waktunya ulangan, saya lebih memilih untuk bermain hp daripada belajar untuk ujiannya.

Hal tersebut terjadi selama beberapa bulan, hingga puncaknya saat hasil rapor semester 1 dibagikan. Kedua orang tua saya marah besar ketika melihat nilai di rapor saya. Terlebih ketika melihat nilai matematika, karena dulu saat masih SD saya sering mengikuti olimpiade-olimpiade matematika. Saya merasa tertegun, dan mengintrospeksi diri saya. Seketika itu pula saya merasa menyesal akan diri saya sendiri.

Sampai sekarang pun, rasa penyesalan akan kegagalan itu kadang-kadang terlintas di benak. Menyayangkan kenapa saya harus bertindak seperti itu, menyalahkan diri sendiri akibat tidak bisa mengelola waktu dengan baik, dan berbagai macam penyesalan-penyesalan yang sebenarnya tidak ada manfaatnya. Namun, meski begitu, kegagalan tadi bisa membuat saya menjadi lebih baik. Bisa dibuktikan dengan tugas-tugas yang selalu saya kerjakan sebaik mungkin, dan naiknya nilai rata-rata saya saat berada di kelas 8 semester 2.

Kata “gagal” memang terdengar agak mengerikan. Namun, semua insan pasti pernah merasakan kegagalan. Entah itu berskala kecil ataupun berskala besar. Entah di bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan mental, maupun alasan pribadi lainnya. Kegagalan jika tidak disikapi dengan baik, memang hanya akan membawa dampak buruk. 

Tapi, kegagalan juga akan memberikan dampak baik. Lebih berusaha, bekerja lebih keras, lebih berhati-hati, dan belajar dari masa lalu sehingga tidak terulang kembali, adalah contoh beberapa dampak baik tersebut. Karena sesungguhnya, pernah gagal bukan berarti selamanya tidak akan pernah sukses. Kegagalan hanyalah salah satu step untuk menggapai kesuksesan. Semakin banyak kamu gagal, maka semakin banyak pula kesempatan kamu untuk sukses.


Thank you.

Komentar